Dan agama Islam, dalam pengertian tersebut mempunyai tiga tingkatan, yaitu: Islam, Iman dan Ihsan; masing-masing tingkatan ada rukun-rukunnya.
Tingkatan Pertama: Islam.
Adapun tingkatan Islam, rukunnya ada lima:- Syahadat (pengakuan dengan hati dan lisan) bahwa: “Laa Ilaaha Illallaah – Muhammad Rasulullah” (Tiada sesembahan yang haq selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah).
- Mendirikan shalat.
- Menunaikan zakat.
- Puasa pada bulan Ramadhan.
- Dan Haji ke Baitullah Al-Haram.
Tingkatan kedua: Iman.
Iman itu lebih dari tujuh puluh cabang. Cabang yang paling tinggi ialah syahadat. “La Ilaha Illallah”, sedang cabang yang paling rendah ialah menyingkirkan gangguan dari jalan. Dan sifat malu adalah salah satu cabangnya iman.Rukun iman ada enam yaitu:
- Iman kepada Allah.
- Iman kepada para Malaikat-Nya.
- Iman kepada kitab-kitab-Nya.
- Iman kepada para Rasul-Nya.
- Iman kepada hari akhirat.
- Iman kepada qadar ( ), yang baik maupun yang buruk.
“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malalikat, kitab-kitab dan Nabi-Nabi…” (QS.Al-Baqarah: 177).Dan firman Allah ta’ala:
“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran (takdir).” (QS. Al-Qamar: 49).
Tingkatan ketiga: Ihsan.
Ihsan, rukunnya hanya satu, yaitu:
“Beribadahlah kepada Allah dalam keadaan seakan-akan kamu melihat-Nya. Jika kamu tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu.”
Dalilnya, firman Allah ta’ala:“Beribadahlah kepada Allah dalam keadaan seakan-akan kamu melihat-Nya. Jika kamu tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu.”
“Sesunggunya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. An-Nahl:128).
“Dan bertawakkallah kepada (Allah) Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang, Yang melihat kamu ketika kamu berdiri (untuk shalat) dan (melihat) pula perubahan gerak badanmu di antara orang-orang yang sujud. Sesungguhnya Dia adalah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Asy-syuaraa’: 217-220).“Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al-Qur’an dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya…”. (QS. Yunus: 61).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar